Monday, March 19, 2012

cangkir


secangkir puisi



kukecup tiap pagi, 

dan kugosok-gosok setiap sore, 

mengagumi putih mulus setiap bagiannya.

dari sana cairan penyemangat, 

penghangat.

kuisap, lalu mendesah, 

menguap sampai ke kepala.

sebentuk cangkir, 

dengan kopi pahit bernuansa manis.

untuk sejuta mimpi yang tegak bersama kepala-kepala.

dari sinilah kukirimkan puisi-puisi pagi.

No comments:

Post a Comment