Saturday, May 7, 2011

bulan purnama

Di matamu kulihat bulan
teduh bercahaya lembut menawan
hati terpaku dalam tawanan
seuntai kata hanya mampu kurangkum dalam senyuman.

Setiap tatapanku adalah pernyataan cinta
bergetar ku memandangmu bak pertama kali jumpa
dan rona wajahmu terkesiap bahagia
matamu bulan berbinar sempurna.

Cahayamu menunjukkan aku
indahnya jalan cinta
sebuah jalan setapak yang berliku menuju hatimu
sebuah perkampungan dalam hidupku.

#Rindu Bulan

Friday, May 6, 2011

bulan separuh lingkaran

bulan separuh

Betapa ingin kubercerita padamu
ketika kita saling memandang, saling menembus keheningan
ketika mulut kita terkunci kekaguman
ketika katakata kehilangan kesempatan.

Di bawah bulan separuh lingkaran, angin bergelayut di dahan
kamu bergelayut di dada menebus jiwaku
getaran jantung bersyair untukmu.
Sunyi mencair seperti hening menitik dalam butir embun di kuntum matamu.

Betapa ingin kubercerita padamu
tentang perjalanan menciptakan pagi dan sebongkah matahari
untuk menjelaskan makna cahaya dan betapa kehangatan
adalah bahasa pertemuan yang diciptakan cinta.

#Rindu Bulan

Thursday, May 5, 2011

gerimis menyajikan senja

gerimis menyajikan senja

Sepiring senja dan ceplok mentari kemerahan. 
Disajikan dengan rasa sayang. 
Taburan gerimis dikupas tipis. 
Seikat pelangi menambah sedap hidangan. 
Seleraku bertambah saat kautambahkan saos canda. 
Kecap manis di bibirmu kuhapus dengan ciuman.

Cinta adalah hidangan. 
Resep rahasianya ketulusan dan pengorbanan. 
Rahasia yang dibawa Adam dan Hawa dari surga. 
Cinta adalah menu istimewa bagi setiap pasangan, 
yang membuat kita bertahan dalam segala cobaan. 
Yang membuat bertambah saling rindu, 
membuat kecanduan cumbu.
Angin beringsut perlahan. 
Langit hanyut ke seberang. 
Santapan ini tak sedikit pun berkurang. 

Cinta adalah hidangan sejuta rasa, bikin hilang rasa kelaparan, 
bikin enak hati dan pikiran. 
Selalu ingin sayangsayangan, siang dan malam. 
Jiwa khusuk terpuaskan.
Lihat gerimis. 
Seperti butirbutir kasih sayang yang kutaburkan dalam hidupmu, 
adalah pelangi untuk permadani kita ke nirwana. 
Berkilauan penuh warna. 
Tak usah khawatir remang menghapusnya dari cakrawala. 
Sebab gulungan pelangi tak ada habisnya di hatiku.
Semuanya kuhidangkan untukmu.

gerimis

gerimis

Lihatlah gerimis berbaris di tipis senja
di taman itu, pendarpendar mentari menari
di atas daundaun basah
aku hanyut pada parasmu yang basah.

Tiada yang sungguh indah dari cakrawala cinta
ketika bening tetes hujan menggenang lekuk merah bibirmu
senyum terkulum, mataair dengan sekuntum padma
mengalir hening ke relung sukma.

Ada seikat pelangi di balik gerimismu
cahayanya terurai dalam lariklarik puisi
bercucuran di sudut matamu
melukiskan berjuta pixel warna cinta.

Monday, May 2, 2011

kisah si sendal jepit

kisah si sendal jepit

Bongkok badan iyakan sang tuan..,
tolak pinggang kala tendang si fulan
Sendal jepit pun hanya melayang dendam..,
tunggu saat bersepatu dan bebas menginjak

Ada kalanya
Hati siapa yang tak bimbang,
...lihati tuan enak menganyam di awan
Walau aku belum ke sana,
...bolehlah ikutan membonceng ya?
Sampai aku melebihi yang kau punya!

Kapan hari
Senang hati terpaksa hidup berlari,
...ratapi diri senasib orang kerdil
Walau aku belum daya berbunyi,
...nggak papalah talimu melulu kekangi
Dan tunggu aku melebihi kau nanti!

Lain waktu kalau mereka tiba-tiba bukan lagi tuanku
Aku ingin semua orang jadi hambaku...

Karena inilah aku si sendal jepit,
selalu terlupakan jika dipakaikan sepatu priyayi!

lumpur pada sendal jepit

sendal jepit

Kau lihat lumpur pada sendal jepit
tiap lapisnya seperti sebuah album
yang mengisahkan perjalanan
tak sampai-sampai.

Jejak-jejak itu tak pernah paham,
kenapa usia selalu beredar sepanjang luka;
kenapa bukan nyanyian riang
yang memenuhi kantong-kantong cuaca.

Kau lihat lumpur pada sendal jepit
tiap lapisnya seperti sebuah album
yang mengeras.

sendal jepit kuning

sendal jepit kuning

Langkah gamang di jalan setapak
Beralas sandal jepit berwarna kuning
Kerikil tajam menusuk telapak kakiku
Terasa menembus perih dan tajam
Aku berjalan terus
Hingga perih itu
Berganti jadi kenikmatan

Langkah gamang di jalan setapak
Sambil mengusap keringat di kening
Kaos putih basah melekat di tubuhku
Butiran peluh panas menghunjam
Aku berjalan terus
Hingga panas itu
Berganti jadi kesejukan

Langkah gamang di jalan setapak
Teguranmu tak membuatku berpaling
Lumpur hitam mengotori celana denimku
Bahkan kemuraman jiwaku ikut terbenam
Aku berjalan terus
Hingga muram itu
Berganti jadi senyuman

Langkah gamang di jalan setapak
Sandal jepit masih bersisa warna kuning
Kaos putih lusuh menempel di badanku
Celana denim semakin kotor dan kusam
Aku berjalan terus
Hingga jejakku
Mengganti segala kepalsuan

sejarah sendal jepit

sandal jepit

Sandal jepit memang alas kaki yang sangat murah dan tidak banyak dikomplain oleh konsumen, sampai sekarang lembaga konsumen Indonesia tidak pernah menerima keluhan tentang sandal jepit yang putus atau pun lepek, maupun hilang.

Dalam perkembangan sejarah umat manusia, sandal berbarengan dengan jaman logam. Terutama setelah diciptakannya paku, karena saat itu sering terjadi kecelakaan (kaki tertusuk paku). Sehingga diciptakan lah sandal, sebagai pelindung kaki. Namun perkembangan sandal jepit ternyata mempunyai cerita tersendiri.

Pertama-tama sandal jepit ini di temukan di daerah Cina Utara yang pada saat itu di pimpin oleh Kaisar Cing Cang Ke Ling. Penemuan sandal jepit tidak disengaja. Di mana pada saat itu, kaisar sedang berburu harimau dengan busur panahnya melihat si kaki seribu melintas di ibu jari kakinya, karena merasa jijik, si kaisar latah, sambil berkata “...eh siah..gua jepit lo”.

Dari sana tersebar gosip dari mulut ke mulut, bahwa kaisar itu latah. Ini akibat ulah comel dari pengawal kaisar yang melihat kelatahan kaisar dan memberikan kabar ini pada media Cek Li Cek, media cetak gosip mingguan di Cina Utara. Untuk menjaga kewibawaan kaisar, maka para penasehat kaisar bersidang.

Dari sidang muncul keputusan, bahwa harus ada alas kaki, buat kaki kaisar agar terhindar dari serangga menjijikan, maka dibuatlah alas kaki dari kayu, dengan memberikan tiang pendek pas dekat ibu jari. Hal itu sekaligus sebagai peringatan bagi para gosiper, kalau masih menggosip kaisar latah akan diinjak dan dijepit lho. Itu kisah sandal jepit dari Cina walau pun ini masih perlu dibuktikan kebenarannya.

Kalau menilik dari masa keemasan Eropa, sandal jepit ini muncul saat revolusi industri di Ingris. Sandal jepit muncul, di mana para petani meninggalkan ladangnya dan bekerja menjadi buruh di pabrik-pabrik. Pada saat itu kaum buruh tidak memakai alas kaki ke pabrik, mereka persis seperti kebiasaan petani ladang yang cekeran. Karena mereka sering cekeran tentu saja pabrik menjadi kotor. Cleaning service yang bertugas membersihkan sering mengeluh karena banyak pasir yang terbawa ke ruangan. Mereka sering ngomel-ngomel : “Sand All…sand…all…stupid bitch”. Karena pabrik sangat bising, maka terdengarnya menjadi “Sandal jepit”. Maka para buruh memakai sandal jepit untuk menghindari omelannya. Sejarah ini pun ini juga masih diragukan faktanya.

Kalau perkembangan di Indonesia, Sandal jepit ini sebenarnya sudah mulai ada dari Jaman Tarumanagara di Bogor, sekitar abad ke-7. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan batu tulis yang didalamnya ada tulisan/prasasti dan telapak kaki Raja. Telapak kaki tersebut sebenarnya adalah cetakan, untuk membuat sandal raja. Sayang sekali tidak ada keterangan sandal apa yang dibuat. Tetapi yang jelas dari cetakan telapak kaki raja tidak ada tanda kaki raja pecah-pecah , berarti kaki raja sehat dan saya yakin raja sudah pakai sandal.

Tak seorang pun yang mengklaim sebagai penemu sandal jepit. Ini sangat mengherankan, walaupun tidak sebergengsi seperti penemuan listrik oleh Thomas Alva Edison, sandal jepit merupakan kebutuhan sehari-hari seperti listrik. Bahkan antara sandal jepit dengan listrik ada hubungan. Kalau anda sedang memperbaiki arus listrik (kabel), harus memakai sandal jepit, kalau tidak memakai anda bisa kesetrum.

Tetapi anda tidak usah heran, soal klaim sandal jepit yang tidak ada yang memgaku sebagai penemunya, karena justru yang lebih mengherankan adalah banyak yang mengaku kehilangan sandal jepit di mesjid. Ini cukup aneh, padahal kalau anda mengaku sebagai penemu sandal jepit, anda akan mendapat royalti. Hmm, penting tapi selalu terlewatkan.

sandal jepit merah jambu

sandal jepit merah jambu

hujan rintik menjemput sore senyap itu

langkahmu tertatih, miris hati kian pilu

berhias senyum pahit lesung di pipimu

lambai tanganku mengekor lalumu

bersama sepasang sandal jepit merah jambu

tanda mata penawar rindu

sandal jepit

sandal jepit


sandal jepit
kamu hadir lindungi jejak tapak ini,
terhempas, tertindih, debu dan batu jalanan
dari lemparan duri berserakan
pertahankan aku
akbar cintamu...
rela diri mu berkorban..

sandal jepit
temani aku
lusuh dan kotor
panas, hujan sesekali rumput basah
terinjak, teremak, terpermak
adakah rasa sakit dan dendam?

sandal jepit
begitu tabah menemani langkahku
yang malas dan membosankan

sandal jepit
tak terasa kau mulai tipis
sejenak kulihat dan ku usap
tak terbayangkan jika kau habis
oleh keras nya perjalanan hidup
haruskah aku mengganti dirimu setiap waktu

sandal jepit
kadang terputus diperjalanan
kadang terhempas saat berlarian
hanya harapan agar tetap bersama
jika putus aku sambungkan lagi
jika tipis kucoba menebalkan lagi
meski tak sesempurna saat aku baru mengenalmu

sandal jepit
maafkan aku
jika aku hanya memanfaatkanmu
tanpa melihat derita bersamaku
wahai sandal jepit empat ribu
kan ku ukir selalu di kaki ku