Wednesday, July 18, 2012

tatap muka

kapan terakhir kali kita berkomunikasi secara nyata? selama ini kita terlalu puas dengan hadirnya teknologi. cukup membuka situs micro-blogging (twitter, plurk, ect), kita memang bisa tahu kabar terbaru dari teman, kalau si teman itu memang membeberkan kegiatan sehariharinya di sana. lalu respon yang kita berikan, apakah benarbenar datang dari hati atau itu sekadar ketikan jari membalas baris kalimat mereka? 

kapan terakhir kali kita menyapa secara nyata? adanya kemudahan instan messenger, membuat kita malas menyapa orang secara langsung. di halte ketika menunggu bus, buka HP, mulai bercengkrama dengan teman via dunia maya. seberapa sering kita menyempatkan diri untuk bertatap muka dengan orang yang kita sapa di layar HP tersebut? 

saya seringkali merindukan masa dimana tidak ada kecanggihan teknologi. masa yang mengharuskan kita membuat janji bertemu secara langsung dengan orang, barulah bisa berkomunikasi dengan optimal. bukan dengan perantara media apapun. ”ya manfaatin ajalah adanya kemudahan komunikasi sekarang. kalau bisa komunikasi tanpa ketemu, kan lebih gampang, ngga buang waktu juga.” setuju, atas nama efektivitas, mungkin itu bisa diterima. tapi komunikasi interpersonal juga perlu dibina secara langsung, bertatapan, melihat reaksi, gestur; komunikasi non verbal. di setiap kesempatan, orang sibuk menunduk dengan HP masingmasing dan earphone di telinga mereka. sebegitu menutup dirinyakah dengan dunia nyata? kita menyapa orang yang jauh di sana, tapi apa kabar orangorang yang di sekitar kita? 

pernah, suatu hari mp3 saya ketinggalan di rumah, blackberry ngga ada pulsa, lupa bawa buku. saya sebel setengah mati. tapi saat itu saya jadi lebih mendengarkan. di bus transjakarta itu saya jadi tahu, ada seorang anak SMA yang sedang takut gagal dalam ujian nasional, ia bercerita pada ibunya dengan wajah panik, lalu mereka membicarakan rencana A, rencana B tentang rencana kuliah si anak tersebut. di samping saya, juga ada sepasang ibu-bapak tua yang meributkan soal makan apa siang nanti. 

yuk, coba lebih peka dengan lingkungan, bukan dengan HP di genggaman. just like tabs. we opened too many. we saw too much. but have less time to really see and understand

No comments:

Post a Comment