Wednesday, February 12, 2014

tak ada tuhan

Tak ada Tuhan di mimbar masjid yang sering kau datangi.
Tak kau temukan pula di deretan lilin atau gema lonceng gereja.
Jangan kau kira dia berumah di vihara atau klenteng berbau dupa.
Tapi, jangan berharap Dia bersantai di pura paling indah di tepi laut.
Dia tak berumah di sana.
Mungkin saja merasa sesak
Lalu muntah di halamannya.
Ambil langkah sejenak.
Dia mendekap anak jalanan yang tadi malam menggigil tidur beralaskan kardus.
Dia ada di tangan pengemis renta yang mengadah lagi berkusta di trotoar yang kau tak peduli.
Dia bernyanyi bersama anak-anak yatim di gubuk reot tempat syukur yang tak pernah kau dengar.
Dia menguntit PSK yang menjajakan diri di gang-gang sempit ditontoni tikus busuk.
Tak ada Tuhan di rumah ibadah.
Tidak pada corong pengeras suara masjid atau kidung pujian di gereja.
Dia tak lagi ada di tasbih atau rosario.
Dia bosan dengan sebutan yang beda-beda untuknya.
Dia jerih namanya hanya dipakai politik kotor.
Dia marah pada nafsu orang yang membunuh atas namanya.
Dia teriak dan orang bodoh tetap memuja kedunguan mereka.
Jangan Tuan cari Tuhan di rumah ibadah.
Tadi malam, Dia telah pindah.

No comments:

Post a Comment