Quotes:
Abraham
Lincoln: History prefers legends to men. It prefers nobility to
brutality, soaring speeches to wild deeds. History remembers the battle,
but forgets the blood. However history remembers me before I was a
President, it shall only remember a fraction of the truth...
Nice-to-know:
Tom Hardy sempat dikabarkan akan mengisi peran Lincoln tapi jadwalnya bersinggungan dengan The Dark Knight Rises. Kemudian Eric Bana, Timothy Olyphant, Adrien Brody, Josh Lucas, James D'Arcy dan Oliver Jackson-Cohen juga dipertimbangkan sebelum Benjamin Walker melewati proses casting.
Cast:
Benjamin Walker sebagai Abraham Lincoln
Dominic Cooper sebagai Henry Sturgess
Anthony Mackie sebagai Will Johnson
Mary Elizabeth Winstead sebagai Mary Todd Lincoln
Rufus Sewell sebagai Adam
Marton Csokas sebagai Jack Barts
Tom Hardy sempat dikabarkan akan mengisi peran Lincoln tapi jadwalnya bersinggungan dengan The Dark Knight Rises. Kemudian Eric Bana, Timothy Olyphant, Adrien Brody, Josh Lucas, James D'Arcy dan Oliver Jackson-Cohen juga dipertimbangkan sebelum Benjamin Walker melewati proses casting.
Cast:
Benjamin Walker sebagai Abraham Lincoln
Dominic Cooper sebagai Henry Sturgess
Anthony Mackie sebagai Will Johnson
Mary Elizabeth Winstead sebagai Mary Todd Lincoln
Rufus Sewell sebagai Adam
Marton Csokas sebagai Jack Barts
Director:
Merupakan film ke-11 bagi Timur Bekmambetov setelah dwilogi Yolki (2010-2011).
Merupakan film ke-11 bagi Timur Bekmambetov setelah dwilogi Yolki (2010-2011).
W For Words:
Abraham Lincoln adalah sosok Presiden Amerika Serikat ke-16 yang karismatik. Namun figurnya sekejap berubah dalam novel karya Seth Grahame-Smith yang memberikan biografi alternatif sebagai pemburu vampir ini. Konsep yang amat menarik walau mungkin akan memecahkan kubu pendukungnya menjadi dua bagian, yang suka dan tidak suka. Yes, pro dan kontra memang akan selalu ada. Setidaknya penggemar action thriller bisa berharap lebih dari konsep yang terkesan out-of-the-box semacam ini. Saya cuma berharap kalian tidak kecewa pada akhirnya nanti.
Abraham Lincoln adalah sosok Presiden Amerika Serikat ke-16 yang karismatik. Namun figurnya sekejap berubah dalam novel karya Seth Grahame-Smith yang memberikan biografi alternatif sebagai pemburu vampir ini. Konsep yang amat menarik walau mungkin akan memecahkan kubu pendukungnya menjadi dua bagian, yang suka dan tidak suka. Yes, pro dan kontra memang akan selalu ada. Setidaknya penggemar action thriller bisa berharap lebih dari konsep yang terkesan out-of-the-box semacam ini. Saya cuma berharap kalian tidak kecewa pada akhirnya nanti.
Semasa kecilnya, Abraham Lincoln menyaksikan ibunya tewas di tangan vampir. Dendam membara di hatinya menemukan titik terang saat berjumpa Henry Sturgess yang kemudian melatihnya menjadi seorang pemburu vampir yang handal seperti dirinya. Setelah berkarir dalam dunia politik yang membesarkan namanya hingga berpuncak sebagai Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln harus turun tangan dalam Perang Sipil yang menewaskan banyak orang dimana kaum vampir turut ambil bagian termasuk musuh lamanya, Adam.
Unsur cerita dalam film ini nyaris diabaikan. Anda tak perlu kecerdasan
untuk berusaha mengerti logika yang disodorkan. Cukup terima kenyataan
bahwa Presiden AS yang paling dielu-elukan itu lebih memilih kapak
sebagai senjata pemenggal dibanding otak sebagai senjata pemersatu.
Sekuens adegan aksi yang ditawarkan sutradara Bekmambetov disini akan
mengingatkan anda pada karya-karya terdahulunya terutama Wanted (2008).
Lihat saat Abraham diwajibkan menebas sebatang pohon dengan satu ayunan,
sama dengan Wesley diharuskan membelokkan arah peluru dengan satu
letusan. Premisnya pun mirip dimana tokoh utama harus kehilangan
orangtua sebelum berlatih keras untuk menuntaskan dendam.
Walker memang sudah melakukan yang terbaik dengan peran Lincoln di tangannya tapi sayangnya skrip tidak memaksimalkan potensinya selain beraksi dengan kapak dan berteriak sekeras-kerasnya. Chemistrynya dengan Elizabeth Winstead juga tidak mampu membangkitkan sisi emosional yang dibutuhkan. Cooper lah yang paling menonjol kali ini dengan karakter Sturgess yang karismatik. Sewell, Csokas dan Wasson juga memberikan penjiwaan satu dimensi terhadap tokoh-tokoh antagonis yang dipercayakan pada mereka. Beruntung costume designer dan make-up department berhasil mendandani kesemuanya dengan cukup baik dan terlihat meyakinkan.
Abraham Lincoln : Vampire Hunter terbukti se-cheesy
judulnya dalam semangat film berbau supernatural kelas B. Bangunan
cerita yang goyah, karakterisasi yang lemah gagal mendukung sisi action
yang sebetulnya lumayan solid itu. Terima kasih pada production value
yang menggigit dengan sinematografi yang memikat. Namun kekecewaan saya
tetap tidak terobati. Dialog yang buruk serta momen bersejarah yang
campur aduk rentang waktunya semakin menegaskan sisi minusnya. It’s okay
to be campy but still engaged to the audiences. This one fails short
for such extra effort. Easy to forget nor pass for summer entertainment
season. Oh, one more thing, the 3D works only a little.
Durasi:
105 menit
105 menit
U.S. Box Office:
$16,500,000 in opening week June 2012
Overall:
6.5 out of 10
$16,500,000 in opening week June 2012
Overall:
6.5 out of 10
No comments:
Post a Comment